Sabtu, 02 Januari 2010

Taman prasasti.


Hari ini tanggal 23 Desember 2009
Untuk pertama kalinya dalam sebulan
saya bangun jam 6 pagi. Dikarenakan bahwa hari ini saya mempunyai janji saya. dimana
hari ini saya akan difoto disuatu daerah yang dinamakan "Taman Prasasti" dimana letak
dari taman ini saya juga tidak tau. karena saya belum pernah menginjakan kaki disana.
udara pagi yang sedikit dingin hingga membuat saya menggigil. ditambah saya harus mandi.sebelum mandi saya menyempatkan diri untuk menyalakan PC untuk melihat diyahoo.yang terdapat informasi tentang berapa derajad suhu daerah jakarta pada pagi ini yaitu27 Derajad Selcius. Lalu sayapun menujuh kamar mandi, sewaktu membasahi kepala dengan air. sampai selesai mandipun saya masih saja menggigil.

Setelah itu saya beranjak menujuh margonda raya dan menunggu Patas ac dengan arah depok grogol. dimana bus ini akan melewati daerah faymawati dan mall blok m
mall blok m adalah tujuan saya bertemu dengan teman saya sifoto grapher itu. sejam lama menunggu akhirnya patas ac itu datang juga. perjalanan yang saya tempuh kurang lebih 1 jam. banyak sekali kejadian diatas bus. misalnya seperti ada anak bayi yang rewel dan bayi itu pas disebelah saya. lalu saya membatin dalam hati saya. "semoga anak ini gak ngompol" sms diterima. ternyata kita (saya dan siphotographer) ketemuannya
bukan jam 10 dan bukan jam 9 pagi. pada saat itu saya sudah berada difatmawati dan beberapa menit lagi saya akan sampai dimall blok m. jam 9 lewat 5 menit saya sampai pas didepan mall blok m. pada saati itu mall belum buka dan saya harus menunggu didepan mall sampai jam 10. setelah jam 10 saya merasakan ada getaran
dari dalam tas. dan ternyata ada panggilan masuk dari teman saya.

Sebelumnya saya perkenalkan dulu si photographer ini. namanya Burhan. bagaimana saya bisa berkenalan dengannya. long story dan akhirnya dia menawarkan saya untuk menjadi model untuk difoto dan sayapun menerimanya. kemudian sayapun beranjak dari mall blok m bersama dengan burhan menujuh ketaman prasasti itu. sesampainya disana
pandangan saya tertujuh pada dinding yang menjadi pintu masuk kearea pemakaman belanda itu. yang bertuliskan bahasa belanda yang saya sendiri tidak mengerti. setelah model ceweknya datang kamipun beranjak masuk kedalam lokasi dimana kami membayar Rp.6000 untuk ticket masuk. yang dikenakan 1 kepala seharga Rp.2000.
didalam Taman Prasasti ini terdapat banyak sekali nisa-nisan dengan desain yang unik Ada yang berupa wanita, malaikat, harpa dan kepala tengkorak yang ditancapkan pada sebilah pisau. Untuk yang disebutkan terakhir bukanlah nisan namun merupakan monumen peringatan untuk melawan pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan replika tengkorak tersebut merupakan perwujudan dari Pieter Erberveld. Pada monumen itu sendiri terdapat prasasti berbahasa belanda dan aksara jawa.
Pieter Erberveld adalah seorang saudagar keturunan Jerman-Siam. Beliau dihukum mati atas sebuah rencana pemberontakan terhadapa pemerintah Batavia. Pemberontakan ini rencananya akan dilakukan bersama Raden Kartadiya. Atas tuduhan tersebut Pieter dihukum mati dengan cara yang tidak lazim, yaitu sepasang kaki dan tangannya ditarik oleh kuda hingga tubuhnya tercerai berai. Lokasi eksekusi tersebut sekarang bernama kampung Pecah Kulit , jalan Pangeran Jayakarta. Monumen peringatan tersebut aslinya berlokasi di kampung tersebut, namun kemudian dipindahkan sebagai koleksi Museum.
Sedikit Kutipan yang saya baca dari Google.
Selain Pieter Erberveld ada beberapa tokoh-tokoh lain yang nisannya bisa dijumpai adalah :
1. Soe Hok Gie, tokoh pergerakan mahasiswa era tahun 1967-1969, yang meninggal menghirup gas beracun di Gunung Semeru.
2. H.F. Roll, si pendiri STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), sekolah tinggi kedokteran untuk kaum pribumi.
3. Olivia Mariamne Raffles, istri pertama Thomas Stamford Raffless
4. Dr. J.L. Andries Brandes, seorang arkeolog ahli sastra Jawa kuno.
5. Adami Caroli Claessens, seorang pastur Katholik
6. J.H.R. Kohler, seorang panglima tinggi militer Batavia yang gugur dalam ekspedisi ke Aceh

Setelah melihat-lihat lokasi kemudian ada pria separu baya yang menyampiri kami dan mengatakan "mas kalo mau foto pake model disini dikenakan biaya Rp350000". setelah berargumen dengan bapak tadi ahkirnya kami memutuskan untuk pindah lokasi kedaerah kota. dan disitulah photoshootnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar